Saat kita berbicara mengenai filantropis, orang sudah mengenal Bill dan Melinda Gates juga Warren Buffet untuk kemurahan hati mereka. Padahal, ada tokoh yang lebih dekat dengan kita, tapi hanya sedikit orang yang benar-benar mengetahui Sukanto Tanoto dan filantropisnya karena ia memilih untuk tidak membesar-besarkan hal itu. Sukanto Tanoto percaya bahwa memberikan kemampuan dan hak-hak istimewa yang kini dimilikinya, menjadikan dirinya sebagai bagian dalam membantu meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

Sebagai seorang pengusaha, Sukanto Tanoto berbagi mengenai tiga modal dalam sebuah bisnis – finansial, manusia, dan sosial. Orang sudah akrab dengan modal finansial, karena modal itu nyata dan jelas. Namun, tidak banyak orang yang benar-benar mengetahui bahwa tanpa modal sosial dan manusia, modal finansial saja tidak akan membuat bisnis bertahan lama.

Modal Sumber Daya Manusia mengacu pada atribut-atribut individu, seperti kepribadian, pendidikan, kepintaran, dan pengalaman kerja. Tantangan utama pada tahap pertumbuhan perusahaan adalah menciptakan nilai melalui modal manusia yang dimiliki perusahaan, khususnya pembentukan tim manajemen yang tangguh. Di Singapura, terdapat Modal Sumber Daya Manusia Singapura (Human Capital Singapore [HCS]), yang merupakan badan nasional untuk Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan (Continuing Education and Training [CET]) dalam manajemen sumber daya manusia. Badan itu memberikan layanan konsultasi untuk membantu berbagai organisasi meningkatkan manajemen sumber daya manusia mereka, begitu juga petunjuk karier dan layanan konseling untuk para individu dalam meningkatkan kemampuan personal mereka. Organisasi seperti RGE (didirikan oleh Sukanto Tanoto) merupakan salah satu pelopor dalam membangun modal sumber daya manusia mereka melalui serangkaian pelatihan, pengembangan diri, mentoring, dan pembinaan.

Modal sosial adalah kualitas yang berasal dari struktur jaringan individu—hubungan itu bukan merupakan karakteristik intrinsik dari seorang individu. Seperti nama itu sendiri yang menunjukkan, modal sosial melibatkan masyarakat, itu adalah mata rantai, nilai-nilai bersama, dan pemahaman dalam masyarakat yang memungkinkan individu dan kelompok untuk saling percaya dan bekerja sama. Hasil dari kolaborasi dan hubungan tersebut menciptakan manfaat bagi masyarakat.

Sukanto Tanoto mendirikan Tanoto Foundation dengan istrinya, Tinah Bingei, dengan tujuan untuk mengurangi kemiskinan dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Dengan melakukan hal itu, mereka telah menciptakan produk yang berharga yang disebut modal sosial. Didasari oleh keinginan kuat para pendiri yayasan ini untuk melakukan kebaikan bagi masyarakat, membangun modal sosial menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka. Filantropis pun terasa begitu alami ketika dilakukan dengan tanpa mengharapkan imbalan.

Menjadi seorang pemimpin yang visioner, Sukanto Tanoto memiliki rencana untuk membantu mengurangi kemiskinan melalui berbagai program yang terstruktur melalui Tanoto Foundation. Ada tiga fokus utama yayasan ini: Pendidikan, Pemberdayaan masyarakat, dan Peningkatan kualitas hidup. Sebagai bagian dari program pendidikan, Tanoto Foundation memberikan beasiswa kepada para pelajar dan pelatihan guru untuk memastikan bahwa pendidikan yang berkualitas tersedia untuk para pelajar. Program-program pemberdayaan meliputi memfasilitasi pengembangan berbagai bisnis kecil di area pedesaan dan pelatihan kejuruan untuk para petani mengenai sistem pertanian baru. Program-program peningkatan meliputi berbagai fasilitas perbaikan bagi masyarakat lokal seperti pos-pos kesehatan, pembangunan sekolah-sekolah, penyediaan buku-buku di sekolah dan berbagai peralatan lainnya. Meskipun program yang terstruktur itu baik, tapi kita semua tahu bahwa ada kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang bersifat mendadak dan khusus yang disebabkan bencana alam. Tanoto Foundation pun memberikan bantuan finansial dan material bagi para korban gempa bumi, letusan gunung berapi, dan banjir. Material yang diberikan berupa pakaian dan makanan yang didistribusikan para sukarelawan dan karyawan perusahaan di bawah nama grup perusahaan.

Berbagai aktivitas filantropis Tanoto Foundation lebih jelas di Indonesia dan Cina tapi dalam situs ini, kami akan menyoroti juga kontribusi mereka di Singapura, tempat kantor pusat RGE berada, serta menemukan lebih banyak lagi proses pemikiran dibalik beberapa kegiatan filantropis mereka.